BAB I
LATAR BELAKANG
I.1 LATAR BELAKANG
Sekolah Sepak
Bola PAM JAYA adalah salah satu sekolah yang bergerak dalam bidang olah raga
yang khususnya olah raga sepak bola. Sekolah Sepak Bola (SSB) PAM JAYA
didirikan di bawah naungan Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM JAYA) pada
tanggal 15 Maret 1998 dan diketuai oleh Ir. H. Djoni Heryanto. Sekolah sepak
Bola (SSB) PAM JAYA mempunyai banyak anak didik di antaranya adalah putra dari
karyawan/karyawati dari Perusahaan PAM JAYA dan warga di sekitar lingkungan
Instalasi Produksi Buaran Jakarta Timur. Anak didik yang ada di SSB PAM
JAYA di bagi beberapa kelompok umur
antara lain kelompok umur 8-12 Tahun atau yang disebut Gawang C, kelompok umur
13-14 tahun disebut gawang B, Kelompok umur 15-16 tahun disebut Gawang A dan
kelompok umur 17-18 disebut dengan Remtar (Remaja Taruna). SSB PAM JAYA
mempunyai pelatih yang bertugas untuk mengajari para anak didik sebanyak 3
orang, SSB PAM JAYA juga mempunyai karyawan yang bertugas untuk mengatur jadwal
pertandingan, pendaftaran, dan kegiatan ke sekertariatan dan SSB PAM JAYA juga
mempunyai pengurus yang bertugas mengurusi keperluan administrasi.
Sejak didirikan,
SSB PAM JAYA menggunakan database manual oleh para karyawan yang
ditunjuk/ditugaskan untuk menanganinya, sehingga dokumen tersebut menyebar dan
terpisah-pisah dengan keamanan yang kurang memadai untuk beberapa dokument,
karena semua orang dapat meliahat dan membaca semua data-data yang ada. Dalam
penggunaan document membutuhkan waktu yang relative lama. Oleh karena itu,
membutuhkan suatu system yang dapat membantu penyimpanan document-dokument
tersebut di suatu tempat.
I.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang dapat diketahui bahwa permasalahan yang timbul di penulisan
ilmiah ini adalah kurang terdokumentasinya dokumen-dokumen yang ada pada
Sekolah Sepak Bola (SSB) PAM JAYA, karena SSB PAM JAYA mempunyai dokumen yang
banyak, jika tidak terdokumentasi dengan baik akan menyulitkan pemanfaatan dokumen-dokumen
tersebut di kemudian hari khususnya untuk kepntingan yang mendesak. Masalah ini
yang perlu diperhatikan adalah mengenai keamanan data jika dokumen-dokumen
tersebut diletakan di sembarang tempat, kemungkinan dokumen tersebut akan
dibaca oleh pemakai yang tidak berkepentingan.
I.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan
yang ingin dicapai dari penulisan ini untuk membuat suatu sistem pendaftaran
dan pembayaran SPP pada SSB PAM JAYA yang nantinya diharapkan adalah :
1)
Membuat formulir pendaftaran secara komputerisasi,
2)
Menyimpan data anak didik dan dokumen keuangan menjadi
lebih terperinci dan tersusun rapi,
3)
Memudahkan dalam proses penyusunan dan pengelolaan
dokumn,
4)
Menjamin terjaganya keamanan dokumen,
5)
Meningkatkan efisiensi waktu dalam proses pencarian
data jika di perlukan.
I.4 BATASAN MASALAH
Untuk
membatasi hal-hal apa saja yang akan dibahas selama penyusunan penulisan ini,
maka diperlukan suatu batasan masalah antara lain :
1)
Penulisan ini hanya pada pendaftaran, daftar ulang, dan
pembayaran SPP;
2)
Informasi dokumen yang ditampilkan adalah formulir
pendaftaran data anak didik dan pembayaran SPP.
I.5 METODE PENYELESAIAN MASALAH
Metode
yang digunakan dalam menyelesaikan penulisan ini adalah :
1)
Studi Pustaka
Yaitu dengan
mengambil referensi baik berupa konsep maupun teori yang berhubungan dengan
penulisan ini dari buku yang menunjang.
2)
Studi Lapangan
Yaitu dengan
melakukan Tanya jawab untuk mendefinisikan kebutuhan pemakai dan mengetahui
data-data yang dibutuhkan.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 DEFINISI SISTEM
Terdapat
dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan suatu system, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen dan elemennya.
Pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut mendefinisikan sistem
sebagai suatu jarangan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu, sedangkan prosedur menurut Richard F. Neuschel adalah
suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan
beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Sedangkan
sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen-komponennya
mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Komponen-komponen tersebut
dapat berupa manusia, organisasi atau benda. Bekerja atau tidaknya sistem
dilihat dari dukungannya terhadap pencapaian tujuan sistem. Unsur-unsur yang
mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengelolaan
(processing) dan keluaran (output). Pembahasan akan menitik beratkan pada
sistem informasi. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang memproses data
menjadi suatu informasi, dimana informasi yang dihasilkan akan digunakan oleh
pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
II.2 DEFINISI INFORMASI
Informasi
ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi
ini sangat penting dalam suatu organisasi. Maka informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan menjadi lebih berarti bagi yang
menerimanya. Sumber dari informasi adalah data, sedangkan data adalah kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian-kejadian (even) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
II.2.1 Kualitas Informasi
Kualitas
dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat
pada waktunya dan relevan. Akurat,
berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Informasi harus akurat dank arena dari sumber informasi sampai
pada penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut. Tepat
waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat,
informasi yang sudah lama tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi
merupakan landasan bagi pengambilan keputusan. Relefan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap orang satu dengan yang lainya
berbeda-beda.
II.3 DEFINISI SISTEM INFORMASI
Sistem
informasi yang di definisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem
informasi adalah suatu suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengelola transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan. John Burch dan Gery
Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen
yang disebutnya blok bangunan (Building
Block), yaitu blok masukan (Input
Block), blok model (Model Block)
blok keluaran (Output Block), blok
teknologi (Technology Block), blok
basis data (Database Block). Sebagai
suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu
dengan yang lainya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaranya.
II.4 DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
Data
Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan professional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual atau
terkomputerisasi . DFD adalah satu model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih pentingdan kompleks dari pada
data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain DFD adalah alat Bantu
model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD merupakan alat
perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi
dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai atau pembuat program.
II.4.1 Komponen DFD
Komponen Data
Flow Diagram ada dua model yang pertama menurut Yourdan dan DeMarco yang kedua
menurut Gane dan Serson.
II.4.1.1 Komponen Terminator /
Entitas Luar
Terminator
mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang
dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external
entity). Terdapat dua jenis terminator :
1).
Terminator Sumber (source) adalah
merupakan terminator yang menjadi sumber data.
2).
Terminator Tujuan (sink) adalah
merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.
Terminator
dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam
organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang
dibuat modelnya. Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia
luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya
menggunakan kata benda. Ada
tiga hal penting tentang terminator :
a.
terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem.
Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukan
hubungan sistem dengan dunia luar.
b.
Professional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara
kerja, organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator.
c.
Hubungan yang ada antar terminator yang atau dengan
yang lain tidak digambarkan pada DFD.
II.4.1.2 Komponen Proses
Komponen
proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi
output. Proses harus diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang
sedang dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata
kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan objek). Ada empat kemungkinan yang
dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output antara lain 1 input dan 1 output, 1 input dan banyak
output, banyak input dan 1 output, banyak input dan banyak output.
- Proses harus memiliki Input dan Output
- Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.
- Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang di analisis oleh professional sistem digambarkan dengan komponen proses.
II.4.1.3 Komponen Data Store
Komponen
ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan
kata benda jamak. Data store biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan
seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara
komputerisasi. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual.
Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak
dengan komponen DFD lainya. Alur data yang menghubungkan data store dengan
suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :
·
Alur data dari data store, yang berarti sebagai
pembacaan atau pengaksesan atau paket tunggal data, lebih dari satu paket data.
·
Alur data ke data store, yang berarti sebagai
peng updatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih.
II.4.1.4 Komponen Data Flow /
Alur Data
Suatu
data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukan arah
menuju ke dan luar dari proses. Alur data digunakan untuk menerangkan
perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian
lainnya. Ada
empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur, yaitu :
·
Konsep
paket data (packets Of Data)
Apabila dua data
atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan
mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai satu alur data tunggal karena
data itu mengalir bersama-sama sebagai suatu paket.
·
Konsep
alur data menyebar (Diverging Data Flow)
Alur data
menyebar menunjukan sejumlah tebusan paket data yang berasal dari sumber yang
sama menuju ke tujuan yang berbeda atau alur data ini membawa paket data yang
memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda.
·
Konsep
alur data mengumpul (Converging Data Flow)
Beberapa alur
data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama.
·
Konsep sumber
atau tujuan alur data
Semua alur data
harus minimal mengandung satu proses, maksudnya adalah :
o Suatu
alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu sata store
dan/terminator
o Suatu
alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke
suatu proses.
o Suatu
alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses.
II.5 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
(ERD)
Diagram Entitas Relasi (ERD)
diperkenalkan oleh Peter Chen (1976). ERD digunakan untuk membuat model
penyimpanan data dalam suatu DFD, lepas dari pemrosesan yang dilakukan dengan
penyimpanan data itu. Tujuan utama dari ERD ini adalah menyajikan atau
menggambarkan data dengan menggunakan objek-objek yang ada.
Dalam pembuatan ERD dibutuhkan
beberapa komponen, yaitu :
1) Entity
Entity merupakan suatu objek atau
kejadian yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dimana informasi yang berkaitan
dengannya dikumpulkan, kumpulan dari entity yang sejenis disebut entity set.
Entity set dapat berupa :
o
Objek secara fisik, misalnya rumah, kendaraan,
peralatan, dll.
o
Objek secra konsep, misalnya pekerjaan,
perusahaan, dll.
2) Relationship
Relationship adalah hubungan yang
terkait antara satu atau dua entitas.
3) Atribut
Atribut adalah karakteristik dari
entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity
atau relationship tersebut.
II.5.1 Derajat Relationship
Derajat
dari relationship menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship.
Terdapat 3 relationship, yaitu :
1.
Unary degree
(derajat satu), yaitu bila satu entitas mempunyai satu relasi;
2.
Binary degree
(derajat dua), yaitu bila suatu relasi menghubungkan dua entitas;
3.
Ternary degree
(derajat tiga), yaitu bila suatu relasi menghubungkan tiga entitas.
II.5.2 Cardinality Ratio
Constraint
Cardinality
ratio constraint menjelaskan tentang jumlah keterhubungan satu entity dengan
entity lain. Terdapat tiga jenis Cardinality ratio constraint, yaitu :
- One to One (1:1) adalah suatu entity yang berhubungan paling banyak dengan satu entity.
- One to Many / Many to One (1:M / M:1) adalah suatu entity yang berhubungan dengan sejumlah entity atau sejumlah entity yang berhubungan dengan satu entity.
- Many to Many (M:N) adalah suatu entity yang berhubungan dengan banyak entity.
II.6 NORMALISASI
Dalam
normalisasi data di bentuk melalui beberapa tahap, yaitu :
1)
Bentuk tidak
normal (unnormal)
Bentuk ini
merupakan kumpulan data yang akan di proses, dan data dapat saja tidak lengkap
atau terduplikasi, data dapat dikumpulkan apa adanya. Pada intinya adalah data
yang belum diolah atau data yang apa adanya.
2)
Bentuk normal
kesatu (1NF)
Suatu relasi
dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat otomic,
yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data, tidak ada
yang berulang atau ganda.
3)
Bentuk normal
kedua (2NF)
Suatu relasi
dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua bila relasi tersebut sudah
memenuhi bentuk normal ke satu dan atribut yang bukan key sudah tergantung
penuh terhadap keynya, key haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang
menjadi anggotanya.
4)
Bentuk normal
ketiga (3NF)
Suatu relasi
dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila relasi tersebut sudah
memenuhi bentuk normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung
transitif terhadap keynya.
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 ANALISA SISTEM
Pendaftaran
pada Sekolah Sepak Bola (SSB) PAM JAYA masih menggunakan sistem manual untuk
pencatatan data demikian pula dengan pembayaran SPP, sehingga dalam
penggunaannya membutuhkan waktu yang relative lama dengan keamanan yang kurang
memadai, dari segi kerapihan juga kurang rapi karena setiap petugas mempunyai
tulisan yang berbeda-beda sehingga tampilan kurang bagus dan baik.
III.2 PROSEDUR PENDAFTARAN,
DAFTAR ULANG, PEMBAYARAN SPP
Prosedur
pada pendaftaran, daftar ulang dan pembayaran SPP di SSb PAM JAYA, yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut :
ü
Pertama jika calon anggota ingin melakukan
pendaftaran ia harus mengisi dulu
formulir pendaftaran dan melengkapi surat-surat yang dibutuhkan;
ü
Lalu petugas memeriksa apakah calon anggota
tersebut sudah pernah mendaftar atau belum jika belum maka calon murid tersebut
diberi kartu anggota dan kartu SPP, dan jika sudah maka formulir pendaftarannya
di tolak atau dikembalikan;
ü
Setiap tahun anggota yang sudah terdaftar
melakukan daftar ulang dengan melihat apakah ada biodata yang salah atau sudah
ganti, lalu merubahnya;
ü
Setelah daftar ulang maka dilanjutkan proses
pemeriksaaan SPP, jika sudah membayar maka akan dikelarkan surat bukti pembayaran dan kartu SPP baru;
ü
Setiap tahun petugas memberikan laporan kepada
sekolah (Pembina) tentang jumlah anggota yang mendaftar selama setahun, berapa
orang yang aktif pada tahun ini, dan berapa jumlah pemasukan dari SPP.
III.3 ALAT BANTU PERANCANGAN
SISTEM
Dalam
alat Bantu perancangan sistem digunakan beberapa cara yaitu : Data Flow Diagram
(DFD), Entity Relationship Diagram, Normalisasi, struktur menu, dan perancangan
struktur menu, dan perancangan input dan output.
III.3.1 Data Flow Diagram (DFD)
Dalam
sistem pendaftaran, Daftar Ulang, dan Pembayaran SPP untuk Data Flow Diagram
(DFD) ada beberapa macam yaitu : Diagram Konteks, Diagram Zero, dan Diagram
Detail.
III.3.1.1 Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram
konteks dalam Sistem Pendaftaran, Daftar Ulang dan Pembayaran SPP, dari
terminator Calon_Siswa/Siswa alur data yang masuk adalah
Data_Siswa/Calon_Siswa, Nomer_Siswa, Formulir_Pendaftaran, dan dari sistem ke
terminator Calon_Siswa/Siswa alur data yang keluar Kartu_Siswa,
Bukti_Pembayaran, sedangkan dari sistem ke petugas sekretariat adalah
Berkas_Siswa.
III.3.1.2 Diagram Zero
Diagram
zero merupakan penjabaran lebih rinci dari Diagram Konteks yang ada. Acuan
utama pada diagram alir data adalah jalannya data dari satu proses ke proses
lainya. Sistem yang dibuat terdiri dari 8 proses yaitu: Penerimaan Berkas,
Validasi Berkas, Test Penerimaan, Hasil Test, Cetak Kartu SPP&Siswa, Daftar
Ulang, Pembayaran Spp, Pembuatan laporan.
III.3.1.3 Diagram Detail
Diagram
Detail/rinci pada proses pendaftaran terbagi menjadi empat proses, yakni:
Proses Cek Nama dan Tanggal Lahir, Proses Masukan Biodata, Proses Cek
Persyaratan, dan Cek Umur, serta No Siswa.
Gambar Diagram Detail/rinci Proses 2.0 Validasi
Berkas
Gambar Diagram Detail/rinci 5.0 Cetak Kartu
Anggota dan SPP
Gambar Diagram Detail/rinci 6.0 Proses Daftar
Ulang
Gambar Diagram Detail/rinci 7.0 Proses
Pembayaran SPP
Gambar Diagram Detail/rinci 8.0 Proses Pembuatan
Laporan
Setiap
satu tahun sekali pada bulan Januari para anggota melakukan daftar ulang, yang
bertujuan untuk mendata anggota-anggota yang aktif pada tahun ini.
III.3.2 Entity Relasionalship
Diagram (ERD)
Entity
Relasionalship Diagram (ERD) merupakan penyajian data dengan menggunakan entity
dan juga relationalship.
Gambar Entity
Relationalship
III.4 ALUR KAS
Setiap perusahaan memerlukan kas
dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh
barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. Untuk
lebih jelasnya mengenai pengertian kas, Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 85)
memberikan pengertian sebagai berikut : “Kas adalah alat pembayaran yang siap
dan bebas digunaka untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”. Yang dimaksud
dengan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara
bebas untuk kegiatan umum perusahaan.
Sedangkan menurut Zaki Baridwan
(2003 :85) “ kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai suatu
ukuran dalam akuntansi”. Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling serimg
berubah. Hampir dalam setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi
kas.
Dari defenisi diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang
diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan
jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan bank atau tempat lain yang dapat
diambil sewaktu-waktu.
Kas sangat penting artinya
karena, menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian
pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa
yang diperlukan. Kas juga menjadi begitu penting karena, perorangan,
perusahaan, dan bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi liquiqitas yang
memadai, yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk
membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat
beroperasi.
Kas merupakan aktiva yang paling
lancar dalam arti istilah kas sehari-hari dapat disamakan dengan uang tunai
yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang syah. Persediaan kas yang
cukup maka perusahaan akan beroperasi dengan lancar terutama dalam kegiatan
pengeluaran kas yang meliputi pembelian barang dan jasa, memiliki harta,
membayar hutang, membiayai operasi serta kegiatan-kegiatan lainnya. Dalam
aktiva perusahaan, kas mrupakan baik secara langsung maupun tidak langsung
serta merupakan dasar pengukuran dan pencatatan semua data transaksi. Dalam
penyajian neraca maka kas biasanya dicantumkan pada urutan pertama dari
perkiraan yang merupakan aktiva lancar karena kas dapat digunakan tanpa
memerlukan waktu lama.
Kas dapat dikatakan merupakan
satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat
tukar dalam perekonomian kita, kas terlihat secara langsung atau tidak langsung
dalam hampir semua transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas yaitu
:
a. Kas terlalu terlibat
dalam hampir semua transaksi perusahaan.
b. Kas merupakan harta yang
siap dan muda untuk digunakan dalam transaksi serta ditukarkan dengan harta
lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa tanda pemilik.
c. Jumlah uang kas yang
dimiliki oleh perusahaan harus di jaga sedemikian rupa sehingga tidak terlalu
banyak dan tidak kurang.
Pengolahan kas dapat
dikriteriakan sebagai berikut :
a. Diakui secara umum
sebagai alat pembayaran yang sah
b. Dapat digunakan setiap
saat bila dikehendaki
c. Penggunaannya secara
bebas
d. Diterima sesuai nilai
nominalnya pada saat diuangkan tersebut.
Kas terdiri dari saldo kas yang
ditangan perusahaan dan termasuk rekening giro. Setoran kas adalah asset yang
dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi dan
dengan cepat dapat dijadikan menjadi kas.
Arus kas adalah arus masuk dan
merupakan salah satu dari beberapa elemen laporan keuangan yang dipublikasikan.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini.
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Perubahan Modal
- Laporan Arus Kas dan
- Catatan atas Laporan keuangan
Sebagai sebahagian dari laporan
keuangan, laporan arus kas merupakan alat komunikasi artinya bahwa laporan arus
kas itu adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan kas dari suatu
perusahaan tersebut. Dengan laporan arus kas para pemakai dapat mengevaluasi
perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas
dan solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas
dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
Likuiditas mengacu kepada
kedekatan pada kas dari aktiva dan kewajiban-kewajiban. Solvabilitas mengacu
kepada kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya pada saat jatuh tempo. Dan
felksibilitas keuangan mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk bereaksi dan
beradaptasi terhadap memburuknya keuangan serta keutuhan dan peluang yang tak
terduga. Data tersebut akan lebih berarti bagi pihak yang berkepentingan
apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan
dianalisa lebih lanjut. Idealnya laporan arus kas dapat menunjukkan sampai
seberapa jauh efisiensi pelaksanaan kegiatan serta perkembangan perusahaan
telah dicapai manajemen. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna
bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai keutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Jadi dari wacana diatas dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa laporan arus kas hendaknya mampu memberikan atau
mempermudah analisis, agar penggunaannya dapat mengetahui :
1. Kemampuan menghasilkan
kas atau setara kas
2. Kemampuan menggunakan kas
atau setara kas
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang
Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 200X
Rp Rp
I.
Arus Kas dari Kegiatan Operasi
·
Kas Masuk xxx
·
Kas Keluar (xxx)
Kas bersih
dari/untuk kegiatan Operasi xxx
II. Arus
Kas dari Kegiatan Investasi
·
Kas Masuk xxx
·
Kas Keluar (xxx)
Kas bersih dari/untuk kegiatan investasi xxx
III.
Arus Kas dari Kegiatan Pembiayaan
·
Kas Masuk xxx
·
Kas Keluar (xxx)
Kas bersih dari/untuk kegiatan pembiayaan xxx
IV.
Kenaikan / Penurunan Kas(perubahan kas) xxx
V. Saldo
Awal Kas xxx
VI.
Saldo Akhir Kas xxx
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Berdasarkan
apa yang telah diungkapkan pada bab-bab sebelumnya maka dapat di tarik
kesimpulan bahwa:
1. Dengan
menggunakan komputerisasi pada sistem pendaftran , daftar ulang, dan pembayaran
SPP, akan memudahkan dalam pencarian, pemakaian, dan penyusunan data;
2. Pemakaian
dengan komputerisasi membuat data-data terlihat lebih terperinci dan rapih.
3. Keamanan
data terjamin dengan menggunakan password untuk mengakses data.
4. Nomer
urut pencetakan formulir berubah dari yang sistem manual menjadi secara
otomatis dan secara urut.
IV.2 SARAN PENGEMBANGAN
Saran
yang dapat penulis sampaikan untuk pengembangan antara lain:
1. Sistem,
Pendaftaran, Daftar Ulang, dan pembayaran SPP dapat dikembalikan lagi
disesuaikan dengan kebutuhan ke masa depan, misalnya untuk pendaftaran dapat
menggunakan web sehingga anggota dapat mengakses tanpa harus datang langsung.
Dapat mengembangkan sistem pendaftaran, Daftar Ulang,
dan Pembayaran SPP dapat dikembangkan dengan berbagai aplikasi pemrograman.