Minggu, 23 Januari 2011

Tugas Akhir SIA ( Sistem Pendaftaran dan Pembayaran SPP SBB PAM JAYA)

LiAt Isi Dunia

BAB I
LATAR BELAKANG

I.1 LATAR BELAKANG

Sekolah Sepak Bola PAM JAYA adalah salah satu sekolah yang bergerak dalam bidang olah raga yang khususnya olah raga sepak bola. Sekolah Sepak Bola (SSB) PAM JAYA didirikan di bawah naungan Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM JAYA) pada tanggal 15 Maret 1998 dan diketuai oleh Ir. H. Djoni Heryanto. Sekolah sepak Bola (SSB) PAM JAYA mempunyai banyak anak didik di antaranya adalah putra dari karyawan/karyawati dari Perusahaan PAM JAYA dan warga di sekitar lingkungan Instalasi Produksi Buaran Jakarta Timur. Anak didik yang ada di SSB PAM JAYA  di bagi beberapa kelompok umur antara lain kelompok umur 8-12 Tahun atau yang disebut Gawang C, kelompok umur 13-14 tahun disebut gawang B, Kelompok umur 15-16 tahun disebut Gawang A dan kelompok umur 17-18 disebut dengan Remtar (Remaja Taruna). SSB PAM JAYA mempunyai pelatih yang bertugas untuk mengajari para anak didik sebanyak 3 orang, SSB PAM JAYA juga mempunyai karyawan yang bertugas untuk mengatur jadwal pertandingan, pendaftaran, dan kegiatan ke sekertariatan dan SSB PAM JAYA juga mempunyai pengurus yang bertugas mengurusi keperluan administrasi.
Sejak didirikan, SSB PAM JAYA menggunakan database manual oleh para karyawan yang ditunjuk/ditugaskan untuk menanganinya, sehingga dokumen tersebut menyebar dan terpisah-pisah dengan keamanan yang kurang memadai untuk beberapa dokument, karena semua orang dapat meliahat dan membaca semua data-data yang ada. Dalam penggunaan document membutuhkan waktu yang relative lama. Oleh karena itu, membutuhkan suatu system yang dapat membantu penyimpanan document-dokument tersebut di suatu tempat.

I.2 PERUMUSAN MASALAH

            Berdasarkan latar belakang dapat diketahui bahwa permasalahan yang timbul di penulisan ilmiah ini adalah kurang terdokumentasinya dokumen-dokumen yang ada pada Sekolah Sepak Bola (SSB) PAM JAYA, karena SSB PAM JAYA mempunyai dokumen yang banyak, jika tidak terdokumentasi dengan baik akan menyulitkan pemanfaatan dokumen-dokumen tersebut di kemudian hari khususnya untuk kepntingan yang mendesak. Masalah ini yang perlu diperhatikan adalah mengenai keamanan data jika dokumen-dokumen tersebut diletakan di sembarang tempat, kemungkinan dokumen tersebut akan dibaca oleh pemakai yang tidak berkepentingan.

I.3 TUJUAN PENULISAN

            Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini untuk membuat suatu sistem pendaftaran dan pembayaran SPP pada SSB PAM JAYA yang nantinya diharapkan adalah :
1)      Membuat formulir pendaftaran secara komputerisasi,
2)      Menyimpan data anak didik dan dokumen keuangan menjadi lebih terperinci dan tersusun rapi,
3)      Memudahkan dalam proses penyusunan dan pengelolaan dokumn,
4)      Menjamin terjaganya keamanan dokumen,
5)      Meningkatkan efisiensi waktu dalam proses pencarian data jika di perlukan.

I.4 BATASAN MASALAH

            Untuk membatasi hal-hal apa saja yang akan dibahas selama penyusunan penulisan ini, maka diperlukan suatu batasan masalah antara lain :
1)      Penulisan ini hanya pada pendaftaran, daftar ulang, dan pembayaran SPP;
2)      Informasi dokumen yang ditampilkan adalah formulir pendaftaran data anak didik dan pembayaran SPP.

I.5 METODE PENYELESAIAN MASALAH

            Metode yang digunakan dalam menyelesaikan penulisan ini adalah :
1)      Studi Pustaka
Yaitu dengan mengambil referensi baik berupa konsep maupun teori yang berhubungan dengan penulisan ini dari buku yang menunjang.
2)      Studi Lapangan
Yaitu dengan melakukan Tanya jawab untuk mendefinisikan kebutuhan pemakai dan mengetahui data-data yang dibutuhkan.

BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 DEFINISI SISTEM

            Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan suatu system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen dan elemennya.
            Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut mendefinisikan sistem sebagai suatu jarangan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu, sedangkan prosedur menurut Richard F. Neuschel adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
            Sedangkan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen-komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Komponen-komponen tersebut dapat berupa manusia, organisasi atau benda. Bekerja atau tidaknya sistem dilihat dari dukungannya terhadap pencapaian tujuan sistem. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengelolaan (processing) dan keluaran (output). Pembahasan akan menitik beratkan pada sistem informasi. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang memproses data menjadi suatu informasi, dimana informasi yang dihasilkan akan digunakan oleh pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
II.2 DEFINISI INFORMASI

            Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Maka informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan menjadi lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data, sedangkan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (even) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

II.2.1 Kualitas Informasi
           
            Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat dank arena dari sumber informasi sampai pada penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah lama tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan bagi pengambilan keputusan. Relefan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap orang satu dengan yang lainya berbeda-beda.

II.3 DEFINISI SISTEM INFORMASI

            Sistem informasi yang di definisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi adalah suatu suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelola transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan. John Burch dan Gery Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya blok bangunan (Building Block), yaitu blok masukan (Input Block), blok model (Model Block) blok keluaran (Output Block), blok teknologi (Technology Block), blok basis data (Database Block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaranya.

II.4 DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

            Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual atau terkomputerisasi . DFD adalah satu model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih pentingdan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain DFD adalah alat Bantu model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai atau pembuat program.

II.4.1 Komponen DFD

Komponen Data Flow Diagram ada dua model yang pertama menurut Yourdan dan DeMarco yang kedua menurut Gane dan Serson.

II.4.1.1 Komponen Terminator / Entitas Luar

            Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity). Terdapat dua jenis terminator :
            1). Terminator Sumber (source) adalah merupakan terminator yang menjadi sumber data.
            2). Terminator Tujuan (sink) adalah merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.
            Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda. Ada tiga hal penting tentang terminator :
a.       terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukan hubungan sistem dengan dunia luar.
b.      Professional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja, organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator.
c.       Hubungan yang ada antar terminator yang atau dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.

II.4.1.2 Komponen Proses
           
            Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output. Proses harus diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan objek). Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output antara lain 1 input dan 1 output, 1 input dan banyak output, banyak input dan 1 output, banyak input dan banyak output.
            Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
  1. Proses harus memiliki Input dan Output
  2. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.
  3. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang di analisis oleh professional sistem digambarkan dengan komponen proses.

II.4.1.3 Komponen Data Store

            Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak. Data store biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual. Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :
·         Alur data dari data store, yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan atau paket tunggal data, lebih dari satu paket data.
·         Alur data ke data store, yang berarti sebagai peng updatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih.

II.4.1.4 Komponen Data Flow / Alur Data
           
            Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukan arah menuju ke dan luar dari proses. Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur, yaitu :

·         Konsep paket data (packets Of Data)

Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai satu alur data tunggal karena data itu mengalir bersama-sama sebagai suatu paket.

·         Konsep alur data menyebar (Diverging Data Flow)

Alur data menyebar menunjukan sejumlah tebusan paket data yang berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda.

·         Konsep alur data mengumpul (Converging Data Flow)

Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama.

·         Konsep sumber atau tujuan alur data

Semua alur data harus minimal mengandung satu proses, maksudnya adalah :
o       Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu sata store dan/terminator
o       Suatu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke suatu proses.
o       Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses.

II.5 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

Diagram Entitas Relasi (ERD) diperkenalkan oleh Peter Chen (1976). ERD digunakan untuk membuat model penyimpanan data dalam suatu DFD, lepas dari pemrosesan yang dilakukan dengan penyimpanan data itu. Tujuan utama dari ERD ini adalah menyajikan atau menggambarkan data dengan menggunakan objek-objek yang ada.

Dalam pembuatan ERD dibutuhkan beberapa komponen, yaitu :

1)      Entity
Entity merupakan suatu objek atau kejadian yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dimana informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan, kumpulan dari entity yang sejenis disebut entity set. Entity set dapat berupa :
o       Objek secara fisik, misalnya rumah, kendaraan, peralatan, dll.
o       Objek secra konsep, misalnya pekerjaan, perusahaan, dll.

2)      Relationship
Relationship adalah hubungan yang terkait antara satu atau dua entitas.

3)      Atribut
Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.

II.5.1 Derajat Relationship

            Derajat dari relationship menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship. Terdapat 3 relationship, yaitu :

1.      Unary degree (derajat satu), yaitu bila satu entitas mempunyai satu relasi;
2.      Binary degree (derajat dua), yaitu bila suatu relasi menghubungkan dua entitas;
3.      Ternary degree (derajat tiga), yaitu bila suatu relasi menghubungkan tiga entitas.

II.5.2 Cardinality Ratio Constraint

            Cardinality ratio constraint menjelaskan tentang jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lain. Terdapat tiga jenis Cardinality ratio constraint, yaitu :

  1. One to One (1:1) adalah suatu entity yang berhubungan paling banyak dengan satu entity.

  1. One to Many / Many to One (1:M / M:1) adalah suatu entity yang berhubungan dengan sejumlah entity atau sejumlah entity yang berhubungan dengan satu entity.

  1. Many to Many (M:N) adalah suatu entity yang berhubungan dengan banyak entity.

II.6 NORMALISASI

            Dalam normalisasi data di bentuk melalui beberapa tahap, yaitu :

1)      Bentuk tidak normal (unnormal)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan di proses, dan data dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi, data dapat dikumpulkan apa adanya. Pada intinya adalah data yang belum diolah atau data yang apa adanya.

2)      Bentuk normal kesatu (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat otomic, yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data, tidak ada yang berulang atau ganda.

3)      Bentuk normal kedua (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal ke satu dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya, key haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

4)      Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya.

BAB III
PEMBAHASAN

III.1 ANALISA SISTEM

            Pendaftaran pada Sekolah Sepak Bola (SSB) PAM JAYA masih menggunakan sistem manual untuk pencatatan data demikian pula dengan pembayaran SPP, sehingga dalam penggunaannya membutuhkan waktu yang relative lama dengan keamanan yang kurang memadai, dari segi kerapihan juga kurang rapi karena setiap petugas mempunyai tulisan yang berbeda-beda sehingga tampilan kurang bagus dan baik.

III.2 PROSEDUR PENDAFTARAN, DAFTAR ULANG, PEMBAYARAN SPP

            Prosedur pada pendaftaran, daftar ulang dan pembayaran SPP di SSb PAM JAYA, yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
ü      Pertama jika calon anggota ingin melakukan pendaftaran ia harus  mengisi dulu formulir pendaftaran dan melengkapi surat-surat yang dibutuhkan;
ü      Lalu petugas memeriksa apakah calon anggota tersebut sudah pernah mendaftar atau belum jika belum maka calon murid tersebut diberi kartu anggota dan kartu SPP, dan jika sudah maka formulir pendaftarannya di tolak atau dikembalikan;
ü      Setiap tahun anggota yang sudah terdaftar melakukan daftar ulang dengan melihat apakah ada biodata yang salah atau sudah ganti, lalu merubahnya;
ü      Setelah daftar ulang maka dilanjutkan proses pemeriksaaan SPP, jika sudah membayar maka akan dikelarkan surat bukti pembayaran dan kartu SPP baru;
ü      Setiap tahun petugas memberikan laporan kepada sekolah (Pembina) tentang jumlah anggota yang mendaftar selama setahun, berapa orang yang aktif pada tahun ini, dan berapa jumlah pemasukan dari SPP.

III.3 ALAT BANTU PERANCANGAN SISTEM

            Dalam alat Bantu perancangan sistem digunakan beberapa cara yaitu : Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram, Normalisasi, struktur menu, dan perancangan struktur menu, dan perancangan input dan output.

III.3.1 Data Flow Diagram (DFD)
            Dalam sistem pendaftaran, Daftar Ulang, dan Pembayaran SPP untuk Data Flow Diagram (DFD) ada beberapa macam yaitu : Diagram Konteks, Diagram Zero, dan Diagram Detail.

III.3.1.1 Diagram Konteks (Context Diagram)
            Diagram konteks dalam Sistem Pendaftaran, Daftar Ulang dan Pembayaran SPP, dari terminator Calon_Siswa/Siswa alur data yang masuk adalah Data_Siswa/Calon_Siswa, Nomer_Siswa, Formulir_Pendaftaran, dan dari sistem ke terminator Calon_Siswa/Siswa alur data yang keluar Kartu_Siswa, Bukti_Pembayaran, sedangkan dari sistem ke petugas sekretariat adalah Berkas_Siswa.



III.3.1.2 Diagram Zero
            Diagram zero merupakan penjabaran lebih rinci dari Diagram Konteks yang ada. Acuan utama pada diagram alir data adalah jalannya data dari satu proses ke proses lainya. Sistem yang dibuat terdiri dari 8 proses yaitu: Penerimaan Berkas, Validasi Berkas, Test Penerimaan, Hasil Test, Cetak Kartu SPP&Siswa, Daftar Ulang, Pembayaran Spp, Pembuatan laporan.
III.3.1.3 Diagram Detail
            Diagram Detail/rinci pada proses pendaftaran terbagi menjadi empat proses, yakni: Proses Cek Nama dan Tanggal Lahir, Proses Masukan Biodata, Proses Cek Persyaratan, dan Cek Umur, serta No Siswa.
Gambar Diagram Detail/rinci Proses 2.0 Validasi Berkas
Gambar Diagram Detail/rinci 5.0 Cetak Kartu Anggota dan SPP
Gambar Diagram Detail/rinci 6.0 Proses Daftar Ulang

Gambar Diagram Detail/rinci 7.0 Proses Pembayaran SPP
Gambar Diagram Detail/rinci 8.0 Proses Pembuatan Laporan

            Setiap satu tahun sekali pada bulan Januari para anggota melakukan daftar ulang, yang bertujuan untuk mendata anggota-anggota yang aktif pada tahun ini.

III.3.2 Entity Relasionalship Diagram (ERD)

            Entity Relasionalship Diagram (ERD) merupakan penyajian data dengan menggunakan entity dan juga relationalship.
Gambar Entity Relationalship


III.4 ALUR KAS

Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian kas, Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 85) memberikan pengertian sebagai berikut : “Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunaka untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”. Yang dimaksud dengan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk kegiatan umum perusahaan.
Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2003 :85) “ kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai suatu ukuran dalam akuntansi”. Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling serimg berubah. Hampir dalam setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas.
Dari defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.
Kas sangat penting artinya karena, menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan. Kas juga menjadi begitu penting karena, perorangan, perusahaan, dan bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi liquiqitas yang memadai, yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat beroperasi.
Kas merupakan aktiva yang paling lancar dalam arti istilah kas sehari-hari dapat disamakan dengan uang tunai yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang syah. Persediaan kas yang cukup maka perusahaan akan beroperasi dengan lancar terutama dalam kegiatan pengeluaran kas yang meliputi pembelian barang dan jasa, memiliki harta, membayar hutang, membiayai operasi serta kegiatan-kegiatan lainnya. Dalam aktiva perusahaan, kas mrupakan baik secara langsung maupun tidak langsung serta merupakan dasar pengukuran dan pencatatan semua data transaksi. Dalam penyajian neraca maka kas biasanya dicantumkan pada urutan pertama dari perkiraan yang merupakan aktiva lancar karena kas dapat digunakan tanpa memerlukan waktu lama.
Kas dapat dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita, kas terlihat secara langsung atau tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas yaitu :
a. Kas terlalu terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan.
b. Kas merupakan harta yang siap dan muda untuk digunakan dalam transaksi serta ditukarkan dengan harta lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa tanda pemilik.
c. Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus di jaga sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak dan tidak kurang.
Pengolahan kas dapat dikriteriakan sebagai berikut :
a. Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah
b. Dapat digunakan setiap saat bila dikehendaki
c. Penggunaannya secara bebas
d. Diterima sesuai nilai nominalnya pada saat diuangkan tersebut.
Kas terdiri dari saldo kas yang ditangan perusahaan dan termasuk rekening giro. Setoran kas adalah asset yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi dan dengan cepat dapat dijadikan menjadi kas.
Arus kas adalah arus masuk dan merupakan salah satu dari beberapa elemen laporan keuangan yang dipublikasikan. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini.
  1. Neraca
  2. Laporan Laba Rugi
  3. Laporan Perubahan Modal
  4. Laporan Arus Kas dan
  5. Catatan atas Laporan keuangan
Sebagai sebahagian dari laporan keuangan, laporan arus kas merupakan alat komunikasi artinya bahwa laporan arus kas itu adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan kas dari suatu perusahaan tersebut. Dengan laporan arus kas para pemakai dapat mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas dan solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
Likuiditas mengacu kepada kedekatan pada kas dari aktiva dan kewajiban-kewajiban. Solvabilitas mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya pada saat jatuh tempo. Dan felksibilitas keuangan mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk bereaksi dan beradaptasi terhadap memburuknya keuangan serta keutuhan dan peluang yang tak terduga. Data tersebut akan lebih berarti bagi pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut. Idealnya laporan arus kas dapat menunjukkan sampai seberapa jauh efisiensi pelaksanaan kegiatan serta perkembangan perusahaan telah dicapai manajemen. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai keutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Jadi dari wacana diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa laporan arus kas hendaknya mampu memberikan atau mempermudah analisis, agar penggunaannya dapat mengetahui :
1. Kemampuan menghasilkan kas atau setara kas
2. Kemampuan menggunakan kas atau setara kas


LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 200X

 Rp                  Rp
       I.      Arus Kas dari Kegiatan Operasi
·   Kas Masuk                                                       xxx
·   Kas Keluar                                                      (xxx)
Kas bersih dari/untuk kegiatan  Operasi                                 xxx

    II.      Arus Kas dari Kegiatan Investasi
·   Kas Masuk                                                       xxx
·   Kas Keluar                                                      (xxx)
Kas bersih dari/untuk kegiatan investasi                                 xxx

 III.      Arus Kas dari Kegiatan Pembiayaan
·   Kas Masuk                                                       xxx
·   Kas Keluar                                                      (xxx)
Kas bersih dari/untuk kegiatan pembiayaan                           xxx

 IV.      Kenaikan / Penurunan Kas(perubahan kas)                               xxx

    V.      Saldo Awal Kas                                                                         xxx

 VI.      Saldo Akhir Kas                                                                                    xxx


BAB IV
PENUTUP

IV.1 KESIMPULAN
            Berdasarkan apa yang telah diungkapkan pada bab-bab sebelumnya maka dapat di tarik kesimpulan bahwa:
1.      Dengan menggunakan komputerisasi pada sistem pendaftran , daftar ulang, dan pembayaran SPP, akan memudahkan dalam pencarian, pemakaian, dan penyusunan data;
2.      Pemakaian dengan komputerisasi membuat data-data terlihat lebih terperinci dan rapih.
3.      Keamanan data terjamin dengan menggunakan password untuk mengakses data.
4.      Nomer urut pencetakan formulir berubah dari yang sistem manual menjadi secara otomatis dan secara urut.

IV.2 SARAN PENGEMBANGAN
            Saran yang dapat penulis sampaikan untuk pengembangan antara lain:
1.      Sistem, Pendaftaran, Daftar Ulang, dan pembayaran SPP dapat dikembalikan lagi disesuaikan dengan kebutuhan ke masa depan, misalnya untuk pendaftaran dapat menggunakan web sehingga anggota dapat mengakses tanpa harus datang langsung.
Dapat mengembangkan sistem pendaftaran, Daftar Ulang, dan Pembayaran SPP dapat dikembangkan dengan berbagai aplikasi pemrograman.